Minggu, 28 Februari 2010

LINUX









Sejarah Linux


Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.

Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:

'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix menjadi linux.

Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah

Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].

Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.

Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.


Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox, telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

DESAIN

Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.

Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.

Command Line Interface / Antarmuka Pengguna(user)

Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).

Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer, walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.

GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.

Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.

Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

PENGEMBANGAN LINUX



Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS,ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dal

am bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

KOMUNITAS

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunany

a. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki [milis]] dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Jumat, 26 Februari 2010

Aplikasi Web

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah aplikasi web adalah sebuah aplikasi yang diakses melalui web browser melalui jaringan seperti Internet atau intranet. Istilah ini juga mungkin berarti sebuah aplikasi perangkat lunak komputer yang browser host di lingkungan yang dikontrol (misalnya Java applet) Atau dikodekan dalam bahasa yang didukung browser seperti JavaScript, dikombinasikan dengan browser-rendered markup language seperti HTML, dan bergantung pada browser web yang umum untuk membuat aplikasi yang dapat dieksekusi.

Aplikasi web populer karena di mana-mana web browser, dan kenyamanan menggunakan web browser sebagai klien, kadang-kadang disebut klien tipis. Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan menginstal perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya, seperti yang melekat dukungan untuk cross-platform compatibility. Termasuk aplikasi web common webmail, penjualan ritel online, online pelelangan, wiki dan banyak fungsi lainnya.

Istilah "Web 2.0" (2004-sekarang) biasanya dikaitkan dengan aplikasi web yang memfasilitasi pertukaran informasi interaktif, interoperabilitas, berpusat pengguna desain, [1] dan kolaborasi di World Wide Web. Contoh dari Web 2.0 menyertakan web berbasis komunitas, layanan host, aplikasi web, situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki, blog, mashup, dan folksonomies. Sebuah situs Web 2.0 memungkinkan para pengguna untuk berinteraksi dengan pengguna lain atau mengubah isi situs web, berbeda dengan non-interaktif website di mana pengguna terbatas pada pasif melihat informasi yang diberikan kepada mereka.
Istilah ini terkait erat dengan Tim O'Reilly karena O'Reilly Media Web 2.0 konferensi pada tahun 2004. [2] [3] Meskipun istilah menunjukkan versi baru dari World Wide Web, hal itu tidak merujuk pada suatu update ke spesifikasi teknis apapun, melainkan untuk kumulatif perubahan dalam cara pengembang perangkat lunak dan pengguna akhir menggunakan Web. Apakah Web 2.0 adalah kualitatif berbeda dari teknologi web sebelumnya telah ditentang oleh penemu World Wide Web Tim Berners-Lee, yang menyebut istilah yang "sepotong jargon" [4] - justru karena ia bermaksud Web untuk mewujudkan nilai-nilai ini pada awalnya
tempat.

Karakteristik
Flickr, sebuah situs web Web 2.0 yang memungkinkan para pengguna untuk meng-upload dan berbagi foto

Web 2.0 website memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari sekedar mengambil informasi. Mereka bisa membangun pada fasilitas interaktif "Web 1.0" untuk menyediakan "Network sebagai platform" komputasi, memungkinkan pengguna untuk menjalankan software-aplikasi keseluruhan melalui browser. Pengguna dapat memiliki data situs Web 2.0 dan menjalankan kontrol atas data itu. situs ini mungkin memiliki "Architecture of partisipasi" yang mendorong pengguna untuk menambah nilai ke aplikasi ketika mereka menggunakannya. [2] [3]

Konsep Web-sebagai-partisipasi-platform menangkap banyak karakteristik ini. Bart Decrem, seorang pendiri dan mantan CEO dari Flock, panggilan Web 2.0 yang "partisipatif Web" [15] dan menganggap Web-sebagai-informasi-sumber sebagai web 1.0.

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE1R4zIzPtlsBtf4obzzJjIklGcHwIF2M2J_1oEr2mLkP96CVVs7y42WmAusSWv98fomzja8e0V4NO7iEINhFDgouzgtWiP6juu36ng20ZVDECnd2rzrh0q8_dXQyF3f6GhzX3f7eaJhJI/s200/gmbar+flickr.png

Ketidak mungkinan untuk mengecualikan kelompok-anggota yang tidak berkontribusi pada penyediaan barang-barang dari pembagian keuntungan menimbulkan kemungkinan bahwa anggota rasional akan lebih suka untuk menahan kontribusi usaha mereka dan bebas-naik di atas kontribusi orang lain. [16] Ini memerlukan apa yang kadang-kadang disebut Radikal Trust oleh manajemen website. Menurut Best, karakteristik Web 2.0 adalah: pengalaman pengguna yang kaya, partisipasi pengguna, konten dinamis, metadata, standar web dan skalabilitas. Lebih jauh karakteristik, seperti keterbukaan, kebebasan dan kecerdasan kolektif dengan cara partisipasi pengguna, juga dapat dilihat sebagai atribut penting dari Web 2.0.

Cara kerjanya

Browser client-side/web teknologi yang biasanya digunakan dalam pengembangan Web 2.0 Asynchronous JavaScript and XML (Ajax), Adobe Flash dan Adobe Flex kerangka kerja, dan JavaScript / Ajax kerangka seperti Yahoo! Perpustakaan UI, Dojo Toolkit, Mootools dan jQuery. Ajax pemrograman menggunakan JavaScript untuk meng-upload dan men-download data baru dari web server tanpa mengalami reload satu halaman penuh.

 Untuk mengizinkan pengguna untuk terus berinteraksi dengan halaman, komunikasi seperti permintaan data ke server akan dipisahkan dari data kembali ke halaman (asynchronously). Jika tidak, pengguna harus secara rutin data yang menunggu untuk datang kembali sebelum mereka dapat melakukan hal lain pada halaman tersebut, hanya sebagai pengguna harus menunggu halaman untuk menyelesaikan reload. Hal ini juga meningkatkan kinerja keseluruhan situs, sebagai permintaan pengiriman dapat menyelesaikan lebih cepat independen untuk memblokir dan queueing diperlukan untuk mengirim data kembali ke klien.

Data diambil oleh permintaan Ajax biasanya diformat dalam XML atau JSON (JavaScript Object Notation) format, dua banyak digunakan format data terstruktur. Karena kedua format tersebut native dipahami oleh JavaScript, seorang programmer dapat dengan mudah menggunakannya untuk mengirimkan data terstruktur dalam aplikasi web mereka. Ketika data ini diterima melalui Ajax, program JavaScript kemudian menggunakan Document Object Model (DOM) untuk secara dinamis mengupdate halaman web berdasarkan data baru, memungkinkan untuk cepat dan pengalaman pengguna interaktif. Singkatnya, dengan menggunakan teknik-teknik ini, perancang Web dapat membuat halaman mereka berfungsi seperti aplikasi desktop. Sebagai contoh, Google Docs menggunakan teknik ini untuk membuat Web-based word processor.

Adobe Flex teknologi lain yang sering digunakan dalam aplikasi Web 2.0. Dibandingkan dengan perpustakaan seperti jQuery JavaScript, Flex memudahkan pemrogram untuk mengisi data besar grid, grafik, dan interaksi pengguna berat lainnya. [22] Aplikasi diprogram di Flex, dikompilasi dan ditampilkan sebagai Flash dalam browser. Sebagai plugin tersedia secara luas independen dari W3C (World Wide Web Consortium, badan web standar dan protokol), standar, Flash yang mampu melakukan banyak hal yang saat ini tidak mungkin dalam HTML, bahasa yang digunakan untuk membangun halaman web. Flash's banyak kemampuan, yang paling umum digunakan di Web 2.0 adalah kemampuannya untuk memutar file audio dan video. Hal ini memungkinkan untuk menciptakan situs Web 2.0 seperti YouTube, di mana media video dengan mulus diintegrasikan dengan HTML standar.

 Selain Flash dan Ajax, JavaScript / Ajax kerangka kerja baru-baru ini menjadi sangat populer alat untuk menciptakan situs Web 2.0. Pada intinya, kerangka kerja ini tidak menggunakan teknologi yang berbeda dari JavaScript, Ajax, dan DOM. Apa kerangka lakukan adalah meluruskan inkonsistensi antara web browser dan memperluas fungsionalitas tersedia untuk pengembang. Banyak dari mereka juga datang dengan disesuaikan, prefabrikasi 'pernak-pernik' yang menyelesaikan tugas sebagai Common seperti memilih tanggal dari kalender, menampilkan data diagram, atau membuat tab panel.
Di sisi server, Web 2.0 menggunakan banyak teknologi yang sama sebagai web 1.0. Bahasa seperti PHP, Ruby, ColdFusion, Perl, Python, dan ASP yang digunakan oleh pengembang untuk data output secara dinamis dengan menggunakan informasi dari file dan database. Apa yang mulai berubah di Web 2.0 adalah cara data ini diformat. Pada masa-masa awal Internet, ada sedikit kebutuhan untuk website yang berbeda untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dan berbagi data. Dalam baru "partisipatif web" Namun, berbagi data antara situs telah menjadi kemampuan penting. Untuk berbagi data dengan situs lainnya, situs web harus mampu menghasilkan output dalam format yang dapat dibaca mesin seperti XML, RSS, dan JSON. Ketika data situs tersedia dalam salah satu format ini, situs web lain dapat menggunakannya untuk mengintegrasikan sebagian dari situs yang fungsi ke dalam dirinya, yang menghubungkan dua bersama-sama. Ketika pola desain ini dilaksanakan, pada akhirnya mengarah pada data yang kedua lebih mudah ditemukan dan lebih menyeluruh dikategorikan, sebuah ciri dari filosofi Web 2.0 di belakang gerakan.

 [sunting] Penggunaan

Popularitas istilah Web 2.0, seiring dengan meningkatnya penggunaan blog, wiki, dan teknologi jaringan sosial, telah menyebabkan banyak dalam dunia akademis dan bisnis untuk koin tumpukan 2.0s, [23] termasuk Perpustakaan 2.0, [24] Social Work 2.0, [25] Enterprise 2.0, PR 2.0, [26] Kelas 2.0, Publishing 2.0, Kedokteran 2.0, Telco 2.0, Perjalanan 2.0, Pemerintah 2.0, [27] dan bahkan Porn 2.0. [28] Banyak dari 2.0s ini mengacu kepada web 2.0 teknologi sebagai sumber versi baru dalam disiplin dan masing-masing daerah. Sebagai contoh, dalam kertas putih Talis "Perpustakaan 2.0: The Challenge of Disruptive Innovation", Paul Miller berpendapat

Blog, wiki dan RSS sering dianggap sebagai teladan manifestasi dari Web 2.0. Seorang pembaca dari sebuah blog atau sebuah wiki disediakan dengan alat untuk menambahkan komentar atau bahkan, dalam kasus wiki, untuk mengedit konten. Ini adalah apa yang kita sebut Baca / Tulis Perpustakaan web.Talis percaya bahwa 2,0 berarti pemanfaatan jenis partisipasi ini sehingga perpustakaan dapat memperoleh manfaat dari katalog yang semakin kaya upaya kolaboratif, seperti termasuk sumbangan dari mitra perpustakaan serta kaya menambahkan perangkat tambahan, seperti sampul buku atau file film, untuk catatan dari penerbit dan lain-lain.

[29] Di sini, Miller link Web 2.0 teknologi dan budaya partisipasi bahwa mereka melahirkan untuk perpustakaan bidang ilmu pengetahuan, mendukung klaimnya bahwa sekarang ada "Perpustakaan 2.0". Banyak pendukung lain yang disebutkan di sini 2.0s baru menggunakan metode yang serupa.
[sunting] Web 3,0 Tidak banyak waktu berlalu sebelum "Web 3.0" diciptakan. Definisi Web 3,0 sangat bervariasi. antara lain, tentang Semantic Web dan personalisasi. Andrew Keen, penulis buku The Cult of the Amateur, mempertimbangkan Semantic Web yang "unrealisable abstraksi" dan melihat Web 3,0 sebagai kembalinya para ahli dan otoritas ke Web. Sebagai contoh, ia menunjuk ke Bertelsman's berurusan dengan Wikipedia bahasa Jerman untuk menghasilkan versi cetak yang diedit itu bebas.CNN Money's Jessi Hempel Web 3,0 mengharapkan muncul dari baru dan layanan yang inovatif Web 2.0 dengan model bisnis yang menguntungkan